Menkominfo Fokuskan Indonesia Untuk Peningkatan Infrastruktur dan Konektivitas: Negara Butuh Inovasi

- Minggu, 17 September 2023 | 06:47 WIB
Budi Arie Setiadi (rilis)
Budi Arie Setiadi (rilis)

DETIK60.COM-Demi kemajuan nasional, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Budi Arie Setiadi menegaskan bila transformasi digital di Indonesia harus segera dipercepat. Sebab digitalisasi berbagai sektor dianggapnya memiliki dampak yang tidak kecil.

Menteri Budi Arie menjelaskan bahwa untuk mempercepat transformasi digital saat ini Indonesia memiliki kerangka Digital Economy Framework Agreement (DEFA) yang mencakup berbagai hal seperti perdagangan digital, kegiatan lokapasar lintas batas, mobilitas talenta dan kerja sama, kerja sama dalam topik-topik baru hingga kebijakan kompetisi.

DEFA juga fokus membahas arus data lintas batas dan perlindungan konsumen, pembayaran, identitas digital dan autentikasi, sampai keselamatan dari dan keamanan siber.

Baca Juga: Mantan Vokalis Naif David Bayu Hibur Masyarakat Bandung: Dikejutkan Erick Thohir Ditengah Kerumunan Penggemar

"Indonesia saat ini memfokuskan diri untuk meningkatkan Infrastruktur dan Konektivitas agar aksesibilitas jaringan infrastruktur dan keterjangkauan, regulasi, dan standar perangkat pengguna bisa ditingkatkan," ujar Menteri Budi Arie pada Seminar Nasional bertema 'Transformasi Digital Menuju Indonesia Maju' yang digelar oleh Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dengan moderator Prof. Effendi Gazali, Ph.D.

"Indonesia juga fokus pada Inovasi dan Investasi Nasional agar investasi di teknologi dan talenta kecerdasan artifisial, fintech dan teknologi blockchain bisa meningkat serta pengembangan SDM/talenta dengan re-skilling, up-skilling bisa diraih dengan dukungan pembelajaran seumur hidup dan akreditasi," paparnya lagi.

Karena itu, pemerintah saat ini memiliki strategi untuk memaksimalkan dampak digital (digital spillover) dengan berbagai cara mulai dari pengembangan strategi transformasi digital secara aktif, penyediaan infrastruktur digital, berinvestasi pada sumber daya baru yang kompetitif, mendorong sektor teknologi yang strategis, menjembatani jurang digital (digital divide), serta memprioritaskan kewirausahaan dan inovasi.

Baca Juga: Sektor Prioritas Penerima KUR Mandiri 2023, UMKM bisa Cair Rp10 Sampai Rp500 Juta Tanpa Jaminan

Meskipun memiliki sejumlah tantangan, potensi digital di tingkat nasional dan ASEAN sangatlah tinggi karena diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam integrasi ekonomi digital di wilayah ASEAN.

Transformasi digital, lanjut Menteri Budi Arie, juga diharapkan bisa menarik investasi, mendorong inovasi, meningkatkan produktivitas, menciptakan lapangan kerja berkualitas, serta memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Kemenkominfo sebagai kementerian yang membidangi building blocks pembangunan TIK berperan aktif dalam mendorong percepatan transformasi digital nasional untuk mewujudkan visi misi Presiden. Apalagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada 2030 diperkirakan bisa mencapai US$ 300 hingga US$ 400 miliar," tegas Menteri Budi Arie.

Itulah sebabnya Kominfo berpandangan bahwa RPerpres yang diusulkan oleh KemenPAN/RB yakni 'RPerpres Percepatan Transformasi Digital dan Keterpaduan Layanan Digital Nasional' memiliki tingkat urgensi tinggi dan perlu segera ditetapkan

Kominfo berpandangan bahwa RPerpres ini dapat menjawab kebutuhan orkestrasi transformasi digital untuk aspek 'pemerintahan digital'. Sedangkan jika kita melihat transformasi digital secara komprehensif, perlu orkestrasi yang melingkupi 4 aspek transformasi digital, yakni infrastruktur digital, pemerintahan digital, masyarakat/SDM bidang digital, dan ekonomi digital. 

"Untuk itu kami mengusulkan adanya Keputusan Presiden untuk membentuk tim lintas KL yang menjadi 'holding orkestrasi transformasi digital nasional', misalnya dapat berupa pembentukan Komite Percepatan Transformasi Digital Nasional. 

Halaman:

Editor: Meika Ardhianto

Sumber: rilis

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X