DETIK60.COM - Group Band ternama asal Indonesia, Band Radja diketahui telah mengalami insiden penculikan juga ancaman pembunuhan usai menyelesaikan aksi panggungnya di Johor, Malaysia pada Sabtu, 11 Maret 2023.
Grup Band Radja yang beranggotakan empat personel, yaitu Ian Kasela (vokal), Moldy (gitaris), Indra (bassist), dan Seno (drummer), terdengar kabar telah mengalami insiden penculikan dan ancaman pembunuhan.
Hal ini diketahui terjadi seusai keempatnya menyelesaikan aksi panggungnya di Johor Malaysia, namun alih-alih mendapatkan pujian dan terima kasih, justru Band Radja melah mendapatkan cacian.
Vokalis Band Radja, Ian Kasela menjelaskan bahwa mereka mendapatkan makian, intimidasi, hingga ancaman kematian.
Peristiwa tak mengenakan dan tak terduga tersebut diketahui terjadi pada Sabtu, 11 Maret 2023 pukul 23.15 waktu setempat.
Diketahui, Insiden ini terjadi akibat kesalahpahaman antara pihak penyelenggara acara dan band.
Mengutip dari Astro Awani, Band Radja didapat didekati oleh dua pria yang mewakili penyelenggara sebelum akhirnya melontarkan kata-kata kasar dan juga ancaman pembunuhan.
Ian Kasela menjelaskan, di mana pihaknya tidak mengetahui, bahkan tidak ada pembahasan sebelumnya terkait adanya sesi ‘Meet and Greet’ dengan fans, dan juga beberapa kegiatan lainnya.
Namun, sebenarnya ia dan pihaknya tidak mempermasalahkan hal tersebut, bahkan mereka tetap siap memberikan yang terbaik kepada pihak penyelenggara.
Kemudian, saat menunggu menteri dan pihak kedutaan di ruang tunggu, ternyata yang ditunggu tidak kunjung datang. Malahan, orang yang disebutkan sebelumnya mewakili penyelenggara, terus bertindak agresif dan memprovokasi bahkan sampai menendang meja.
“Kami dihina dengan kata-kata kasar, oknum tersebut mengancam akan membunuh kami, jika kami masih berada di sekitar Malaysia,” tutur Ian dikutip dari Astro Awan.
“Kami sedikit kecewa, karena kami melakukan yang terbaik untuk konser ini dan kami tidak berencana untuk berfoto dengan fans selama konser,” tambahnya.
Selain itu, Ian melanjutkan ceritanya di mana, mereka sempat disekap dan dikunci di dalam sebuah ruangan, dengan beberapa bodyguard yang mengintimidasi.
Di kondisi tersebut, Ian dan personel lainnya yang masih terus mendapatkan tekanan tak bisa berbuat banyak.
