DETIK60.COM-Pancasila diharapkan menjadi nilai yang operasional diterapkan dalam ruang publik. Nilai luhur Pancasila semestinya menjadi penggerak lahirnya akademik yang berintegritas khususnya di lingkungan perguruan tinggi.
Guru Besar UIN Jakarta, Ahmad Tholabi Kharlie memaparkan Pancasila menjadi perangkat nilai yang operasional dan aktif untuk melahirkan kebaikan di tengah publik tak terkecuali di ruang akademik.
“Pancasila tidak sekadar menjadi teks beku yang tak operasional dan melangit. Namun Pancasila harus operasional, aktif menggerakan untuk melahirkan kebaikan-kebaikan di ruang publik. Tak terkecuali di lingkungan perguruan tinggi,” ujar Tholabi usai melaksanakan upacara peringatan hari lahir Pancasila di UIN Jakarta, Kamis, 1 Juni 2023.
Baca Juga: Fore Coffee Berbagi Kunci Sukses Dengan Pangkas Strategi untuk Capai Tujuan Bisnis
Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Jakarta ini menyebutkan dalam konteks perguruan tinggi, Pancasila tak sekadar menjadi mata kuliah wajib yang dipelajari sivitas akademika.
Namun lebih dari itu, Tholabi menyebutkan, Pancasila harus menjadi inspirasi lahirnya dunia akademik yang berintegritas.
“Hari ini dunia akademik di Indonesia mendapat sorotan dari publik luas. Nilai luhur Pancasila dapat menjawab kritik dan tantangan di dunia akademik di Indonesia,” sebut Tholabi.
Pengurus Pusat Asosiasi Pengajar HTN-HAN (APHTN-HAN) ini menambahkan nilai-nilai Pancasila yang tersebar di lima sila secara operasional semestinya menjadi landasan penting untuk menciptakan iklim akademik yang berintegritas, bertanggunghawab dan melahirkan kebaikan di tengah publik.
“Akademik berintegritas itu tidak keluar dari nilai Pancasila. Dunia akademik melahirkan karya yang otentik, memberi kemanfaatan bagi kemanusiaan, akademik yang kolaboratif, dan menjunjung nilai keadilan. Pancasila harus operasional di lingkungan perguruan tinggi,” tegas Tholabi.
Menurut dia, mata kuliah Pancasila di lingkungan perguruan tinggi harus menyesuaikan dengan kebutuhan Gen Z saat ini dengan melakukan modifikasi yang kompatibel dengan dunia Gen Z.
Dia mengutip hasil riset Pusat Studi Kebangsaan Indonesia (PSKI) yang mengungkap generasi muda memahami Pancasila di ruang kelas sebesar 28,6 persen dan dari media sosial sebesar 21,7 persen yang menunjukkan tidak tingginya pemahaman Pancasila dari bangku kuliah.
“Mata kuliah Pancasila harus dimodifikasi dalam penyampaian di ruang kelas. Termasuk, pengajar Pancasila harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang Pancasila, jadi bukan sekadarnya,” tandas Tholabi.
Artikel Terkait
Peringatan Sapardi Djoko Damono : Profil, Perjalanan Karir dan 5 Puisi Paling Populer
Profil dan Daftar Prestasi Syabda Perkasa Belawa Atlet Muda Bulu Tangkis Indonesia
Sebelum Meninggal Dunia: Deretan Mentereng 9 Prestasi Syabda Perkasa Belawa Si Pemain Bulu Tangkis Indonesia
Berikut Biodata Pitha Haningtyas Mentari, Pacar Atlet Syabda Perkasa Belawa yang Tewas dalam Kecelakaan di Tol
Google Doodle Peringati Ulang Tahun Raden Ayu Lasminingrat ke 169th
Dito Ariotedjo Sebagai Menteri Termuda Pada Kabinet Indonesia Maju Berumur 32 Tahun: Intip Kiprah Perjalananny
Ganjar Pranowo Pernah Gagal Di Pemilu 2004 DPR RI, Sekarang Terima Tiket Capres Dari PDIP: Simak Profilnya Yuk
Google Doodle Peringati Hari Lahir Dr Sulianti Saroso
Kantor Hukum Andri Makawi And Partners Siap Bantu Warganet: APLAW Mengedepankan Kepentingan Hukum Klien
Fore Coffee Berbagi Kunci Sukses Dengan Pangkas Strategi untuk Capai Tujuan Bisnis