DETIK60.COM-Jelang pilpres 2024, koalisi atau gabungan partai politik belum pasti, termasuk seluruh pasangan bakal capres dan bakal cawapres yang akan berlaga pada Pemilu 2024. Dimana bangsa Indonesia memerlukan pemimpin yang bisa membawa Indonesia menjadi negara maju kedepannya.
Hal itu diutarakan oleh Presiden Jokowi saat Rembug Nasional Relawan Solidaritas Merah Putih, Ia menjelaskan koalisi atau gabungan partai politik belum pasti, termasuk seluruh pasangan bakal capres dan bakal cawapres yang akan berlaga pada Pemilu 2024. Dalam sikapnya, Jokowi mempersilakan relawan pendukungnya memanaskan mesin politik menjelang pilpres," ucapnya, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 16 September 2023.
Tetapi ia mengingatkan agar mesin yang sudah panas tidak dijalankan dulu karena harus menunggu instruksi darinya.
Ucapannya menjadi perhatian publik saat menyebut nama salah satu menteri, yakni Erick Thohir ketika mengizinkan relawan pendukungnya memanaskan mesin.
Sudah menjadi konsumsi publik, yakni nama Erick Thohir marak ditulis sejumlah lembaga survei sebagai kandidat paling kuat sebagai cawapres Prabowo Subianto.
Jokowi pun mengatakan, “Jika ingin memanaskan mesin ya silakan, mesinnya dipanaskan, tapi jangan dijalankan dulu. Internal struktur relawan diperkuat, jangan tergesa-gesa. Erick Thohir,….ya gak apa-apa, wong namanya demokrasi, bersuara gak apa-apa,” ujarnya.
Jokowi pun meminta, relawan perlu bersabar menunggu untuk memutuskan siapa bakal capres dan bakal cawapres yang akan menerima dukungan.
Detik60.com mengutip Antara, pesan Jokowi kepada relawan pendukungnya,“Harus sabar dulu. Setuju ndak? Saya aja bisa sabar, masa Bapak Ibu gak bisa sabar. Jadi kita menunggu koalisi-nya seperti apa, menunggu calonnya seperti apa,” pintanya.
Jokowi juga menjelaskan bahwa Pemilu 2024, Pemilu 2029, dan Pemilu 2034 akan begitu bergantung dari pilihan rakyat Indonesia apakah bangsa ini bisa menjadi negara maju atau terjebak sebagai negara berkembang.
Sosok kelahiran 21 Juni 1961 menceritakan pengalaman negara-negara lain di Amerika Latin dan Amerika Selatan, semenjak dekade 1950 masih menyandang status sebagai negara berkembang hingga saat ini.
Jokowi mengajak masyarakat berpikir lantaran negara-negara tersebut tidak memanfaatkan kesempatan untuk melompat menjadi negara maju.
Ia juga menerangkan, kita harus mampu dalam tiga periode mendatang dapat memiliki pemimpin yang bisa membawa bangsa ini melompat menjadi negara sejahtera sebab semua masyarakat ingin sejahtera," tandasnya.***
Artikel Terkait
Ketum Pemuda Peduli Nias Evan Zebua Ajak Masyarakat Kepulauan Nias Pro Aktif Dalam Pemilihan Calon DPR RI
Lautan Merah Di GBK Peringati Bulan Bung Karno, Novi: Kebanggaan Turun Bersama 300 Kader DPC Cianjur
Kegaduhan Rocky Gerung Terkait Dugaan Penghinaan Presiden Joko Widodo: PMJ Terima Banyak Pengaduan
Ucapan Rocky Gerung Mesti Dijaga, Jokowi Tak Lapor: Resiko Munculnya Ekses-Ekses Lain Dari Pendukungnya
Istri Gus Dur Berpesan Kepada Ganjar Pranowo Saat Sowan Di Ciganjur: Ingat Atas Bawah Yang Ditengah Jangan
FSP- FARKES Indonesia mendeklarasikan Diri Pencalonan Ganjar Pranowo Sebagai Presiden RI 2024-2029
Setiana Caleg DPRD PDI-P Serap Aspirasi Masyarakat Dan Para Tokoh Masyarakat Kepulauan Seribu
Turunkan Baliho Anies Baswedan Di Berbagai Lokasi Kepada DPD Partai Demokrat: Ungkapan Kekecewaan AHY
Erick Thohir Dilirik Koalisi Indonesia Maju Dampingi Prabowo Subianto Pilpres 2024: Sosok Muda, Inovatif
Deklarasi Anies dan Muhaimin Ubah Peta Koalisi? Pengamat Politik: Munculkan Dilematis Pada Ganjar dan Prabowo