Wujudkan Budaya Seni Tari di Yogya, Sendratari Ramayana Tampil di Borobudur Bersama Warga Setempat

- Sabtu, 10 Juni 2023 | 14:10 WIB
Pagelaran seni tari Sendratari Ramayana yang berlangsung di Borobudur pada, 2 Juni 2023  (Deny Pohan)
Pagelaran seni tari Sendratari Ramayana yang berlangsung di Borobudur pada, 2 Juni 2023 (Deny Pohan)


DETIK60.COM - Pagelaran seni tari Sendratari Ramayana yang di selenggarakan oleh Yayasan Putro Ngudi Utomo Martowiyono sukses mencuri perhatian para wisatawan asing dan lokal.

Seni tari Sendratari Ramayana yang menceritakan akan bagaimana manusia hidup di bumi ini mengibaratkan manusia harus hidup dari sebuah buku, Candi Borobudur merupakan berwujudan buku yng harus di pelajari oleh manusia itu sendiri.

Hal ini di utarakan oleh Elisabeth Nurhayati selaku Pendiri Yayasan yang membuat narasi sendratari dan kareografi pada bagian Shinta Obong dalam bentuk formasi Catra Borobudur.


Elisabeth Nurhayati mengatakan "yang membedakan sendratari Ramayana Borobudur ini dengan sendratari Ramayana lainnya adalah pesan tentang Catra Borobudur. Bahwa Catra Borobudur sampai sekarang belum di pasang atau belum dikembalikan di tempat paling tinggi Candi. Dengan di gelarnya Sendratari ini, adalah upaya agar "spirit" Catra dapat kembali dengan harapan kembalinya Catra yang asli dan dipasang pada tempatnya, ujar wanita yang akrab disapa Bu Lisa.

Pagelaran seni tari Sendratari Ramayana yang berlangsung di Borobudur pada, 2 Juni 2023
Pagelaran seni tari Sendratari Ramayana yang berlangsung di Borobudur pada, 2 Juni 2023 (Deny Pohan)

 

"Borobudur itu di umpamakan sebagai buku yang mengajarkan kita tentang cara hidup walau dalam wujud Candi", Jelasnya.

Pagelaran seni tari Sendratari Ramayana yang berlangsung pada 2 Juni 2023 lalu tersebut tak terlepas dari peran dan respon positif dari warga setempat.

Hal ini terbukti bahwa persiapan dalam 3 bulan sebelum hari H, ada sedikitnya melibatkan 100 orang yang berlatih, mulai dari penari, musisi dan kru lapangan.

Dari jumlah tersebut, 90 persennya adalah warga lokal setempat.

Tidak lupa Yayasan Putro Ngudi Utomo Martowiyono juga mengadakan pelatihan budi pekerti, karawitan, tari, batik, matematika secara gratis dan juga pelatihan membangun ekosistem industri pariwisata yang dapat meningkatkan sektor perekonomian masyarakat di tingkat menengah bawah.

 

 

 

Halaman:

Editor: Johdan Ahmed Adi Permana

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X