DETIK60.COM - Pagelaran seni tari Sendratari Ramayana yang di selenggarakan oleh Yayasan Putro Ngudi Utomo Martowiyono sukses mencuri perhatian para wisatawan asing dan lokal.
Seni tari Sendratari Ramayana yang menceritakan akan bagaimana manusia hidup di bumi ini mengibaratkan manusia harus hidup dari sebuah buku, Candi Borobudur merupakan berwujudan buku yng harus di pelajari oleh manusia itu sendiri.
Hal ini di utarakan oleh Elisabeth Nurhayati selaku Pendiri Yayasan yang membuat narasi sendratari dan kareografi pada bagian Shinta Obong dalam bentuk formasi Catra Borobudur.
Elisabeth Nurhayati mengatakan "yang membedakan sendratari Ramayana Borobudur ini dengan sendratari Ramayana lainnya adalah pesan tentang Catra Borobudur. Bahwa Catra Borobudur sampai sekarang belum di pasang atau belum dikembalikan di tempat paling tinggi Candi. Dengan di gelarnya Sendratari ini, adalah upaya agar "spirit" Catra dapat kembali dengan harapan kembalinya Catra yang asli dan dipasang pada tempatnya, ujar wanita yang akrab disapa Bu Lisa.

"Borobudur itu di umpamakan sebagai buku yang mengajarkan kita tentang cara hidup walau dalam wujud Candi", Jelasnya.
Pagelaran seni tari Sendratari Ramayana yang berlangsung pada 2 Juni 2023 lalu tersebut tak terlepas dari peran dan respon positif dari warga setempat.
Hal ini terbukti bahwa persiapan dalam 3 bulan sebelum hari H, ada sedikitnya melibatkan 100 orang yang berlatih, mulai dari penari, musisi dan kru lapangan.
Dari jumlah tersebut, 90 persennya adalah warga lokal setempat.
Tidak lupa Yayasan Putro Ngudi Utomo Martowiyono juga mengadakan pelatihan budi pekerti, karawitan, tari, batik, matematika secara gratis dan juga pelatihan membangun ekosistem industri pariwisata yang dapat meningkatkan sektor perekonomian masyarakat di tingkat menengah bawah.
Artikel Terkait
Forum Komunikasi Mahasiswa Desa Kubang Gelar Halal BI Halal dan Pentas Seni Budaya Tradisional
Dunia Seni Peran Kembali Berduka, Pengisi Suara Pak Ogah Tutup Usia, Ini Penyebabnya
Puluhan Pekerja Seni Yogyakarta Gelar Nyadran Seniman, Lesbumi DIY Menginisiasi Doakan Pendahulu Lintas Iman
Perkuat Iklim Seni dan Literasi Jogja, Yayasan Seruang: Gelar Jogja Art + Books Festival 2023, Ini Agendanya