BSI Lakukan Perombakan Aplikasi M-Banking Usai Serangan Siber, Akan Setara Keamanan Livin by Mandiri

DETIK60.COM - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan melakukan launching aplikasi mobile banking BSI yang telah dirombak dengan peningkatan sistem keamanan yang setara dengan aplikasi m-banking Livin by Mandiri.

Perombakan ini dilakukan usai sebelumnya, Bank BSI dikabarkan mendapatkan serangan siber berupa kebocoran data, pada Senin, 8 Mei 2023. Di mana, serangan ini membuat layanan di kantor cabang, ATM, hingga BSI mobile terganggu hampir selama sepekan penuh.

Diketahui, perombakan aplikasi mobile banking ini meliputi perbaikan semua komponen IT dan sistem keamanan.

Baca Juga: Catat Tanggalnya! PPDB Jenjang SD 2023, Simak Jalur, Jadwal, Syarat, dan Alur Pendaftaran

Seperti yang dijelaskan oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo atau yang akrab dipanggil Tiko bahwa langkah besar-besaran ini akan dilakukan dalam beberapa tahun ke depan, bersamaan dengan bergabungnya dua direksi baru yang sebelumnya dinilai telah berpengalaman di Bank Mandiri.

Di mana sebelumnya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 22 Mei 2023 lalu memutuskan untuk mengganti posisi Direktur Perseroan.

Yaitu posisi Direktur Information Technology (IT) yang sebelumnya ditempati Achmad Syafii kini digantikan oleh Saladin D. Effendi. Lalu posisi Direktur Risk Management yang sebelumnya ditempati Tiwul Widyastuti kini digantikan oleh Grandhis Helmi Harumansyah.

Baca Juga: KJP Plus Bulan Juni 2023 Sudah Cair! Segera Cek dan Berikut Besaran Dana yang Didapat Penerima

Menurut Tiko, dengan bergabungya Saladin D. Effendi yang merupakan talenta Bank Mandiri sebelumnya sebagai Chief Information Security ini, bisa memberikan peningkatan aspek keamanan lebih pada BSI agar bisa setara dengan Bank Mandiri.

“Mobile banking akan kita bongkar, akan ada mobile banking baru BSI yang juga harapannya kualitas setara dengan Livin, jadi ini akan lengkap dan komprehensif, termasuk investigasi dari insiden yang kemarin,” jelas Tiko.

“Mereka kemarin kecolongan karena security perimeter-nya belum selevel security perimeter Mandiri dan BRI. Nah, masuk retrogen dalam bentuk ransomware,” jelas Tiko lagi.

Baca Juga: Cuma Modal KTP, Pelaku UMKM Dapat Kucuran Dana KUR BRI 2023 Sampai Rp 100 Juta: Cek Yuk Cara Pengajuan

Walau begitu, pihaknya telah memastikan jika peretasan data yang sebelumnya terjadi itu bukan disebabkan oleh core banking, melainkan dari salah satu PC.

“Makanya, kita tidak terlalu responsif pada demand-nya (peretas), cuma kita tetap perhatikan terus, apa ada data lanjutan yang dikeluarkan,”.

Oleh sebab itu, Tiko juga menyebutkan jika Bank BSI akan melakukan peremajaan pada sejumlah perangkat komputer lama di kantor cabang BSI.