DETIK60.COM-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan jika fenomena La Nina yang membawa curah hujan di Indonesia sudah berakhir pada bulan Februari lalu, dan sebutkan kemunculan El Nino yang membawa suhu panas ini akan berlangsung hingga 2024.
Hal ini disampaikan oleh Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Urip Haryoko yang menyatakan fenomena La Nina yang telah mendatangkan kemarau panjang selama tiga tahun terakhir sudah berakhir.
Yang artinya, jika fenomena La Nina ini berakhir ini menandakan kemunculan El Nino yang akan mendatangkan suhu panas.
Baca Juga: BMKG Kemunculan Fenomena El Nino yang Dapat Picu Kekeringan di Akhir Tahun 2023
Diketahui, El Nino hadir dengan membawa suhu panas yang memicu kemarau di wilayah Indonesia. Sebagai informasi, per bulan Mei 2023, 21 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau.
Lalu 44 persen wilayah lain diperkirakan akan memasuki musim kemarau pada Juli hingga September. Sedangkan, 16 persen lainnya merupakan wilayah yang mengalami musim hujan atau musim kemarau sepanjang tahun.
Hal serupa juga disampaikan juga oleh peneliti dan klimatologi BRIN, Erma Yulihastin. Ia memperkirakan jika puncak kemarau di Jawa akan berlangsung pada bulan Juli 2023.
Di mana, El Nino sudah mulai mengalami pergerakan sejak Juni dan menyebabkan kekeringan di Selatan Indonesia, dan meluas ke Jawa, pada Juli.
“Mulai Juni kekeringan akan mulai merambah Selatan Indonesia dan berpotensi meluas pada Juli 2023, sehingga Juli dapat menjadi bulan paling kering terutama untuk Pulau Jawa,” jelasnya dalam unggahan twitter pribadinya @EYulihastin, pada Kamis, 25 Mei 2023.
Dijelaskan juga oleh BMKG bahwa curah hujan yang umumnya tiba pada periode bulan Juni hingga Agustus, dan September hingga November aan jauh berkurang akibat terdampak dengan munculnya El Nino.
Namun, BMKG menyatakan jika puncak kekeringan ini akan muncul pada bulan September dan Oktober di sebagian besar wilayah Indonesia.
“Pada periode tersebut, radiasi Matahari yang diterima oleh Indonesia akan maksimum. Maka tidak heran nanti pada bulan Oktober kita akan mendapatkan laporan suhu udara panas,” jelas Urip.
Walaupun begitu, disampaikan berdasarkan Prospek Cuaca Seminggu ke Depan, dari laman resmi cd,bmkg.go.id, bahwa pada periode 2-8 Juni masih banyak daerah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Artikel Terkait
BMKG : Prakiraan Cuaca Sabtu, 4 Februari 2023 di Wilayah Jabodetabek, Jakarta Berpotensi Hujan Petir!
Musim Hujan Jadi Momentum Tampung Air, Begini Himbauan Kepala BMKG Dwikorita Kepada Masyarakat Di Tahun 2023
BMKG : Perubahan Iklim Ekstrim Memicu Kekeringan di Berbagai Belahan Dunia, International Merasakan Dampaknya
Update! BMKG Umumkan Kemarau Datang Lebih Awal dengan Peluang El-Nino 50-60%
BMKG Gelar Operasi TMC: Bantu Evakuasi Longsor di Serasan Natuna
Simak Peringatan BMKG akan Lonjakan Panas dan Indeks UV di Wilayah RI! Berikut Pembahasannya
Kawasan Jawa Barat Waspada! BMKG Beri Peringatan Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang untuk 25 Wilayah Ini
Meski Didera Cuaca Panas Ekstrem, BMKG Sampaikan Indonesia Tak Termasuk Negara yang Alami Gelombang Panas Asia
Fenomena Udang Berimigrasi ke Daratan Gorontalo, Ini Kata BMKG
BMKG Kemunculan Fenomena El Nino yang Dapat Picu Kekeringan di Akhir Tahun 2023