DETIK60.COM - Erma Yulihastin, peneliti klimatologi di Pusat Iklim dan Atmosfer BRIN, sampaikan potensi kering di Indonesia yang sudah mulai tampak dari beberapa fakta berikut. Simak informasi lengkapnya di sini!
Beberapa fakta ini disebutkan oleh Erma Yulihastin melalui media sosial twitter pribadinya @EYulihastin, pada Kamis, 25 Mei 2023.
Dimana disebutkan fakta bahwa, Siklon Tropis Mawar di Utara Papua dekat Filipina saat ini telah menggeser pusat konveksi dari Selatan ke Utara ekuator.
Yang mana, hal tersebut merupakan respon dari potensi hujan yang kini semakin jarang terjadi di kawasan Pulau Jawa.
Fakta selanjutnya disebutkan bahwa, kelembaban rendah yang berasosiasi pada atmosfer kering mulai tampak di selatan Indonesia kecuali bagian timur (Papua).
Untuk kelembaban tinggi terpantau di bagian Timur Indonesia yang berdekatan dengan Papua berasosiasi dengan fenomena SPCZ (South Pacific Convergence Zone).
Adapun SPCZ inilah yang disebut-sebut akan menjadi benteng terakhir sebagai perlindungan untuk Indonesia dari dampak El Nino.
Artikel Terkait
Fenomena Cacing Pita Terkandung Dalam Hewan Ternak, 5.867 Ekor Hewan Kurban
Fenomena Alam, Hujan Lebat Ditengah Musim Kemarau? Begini Penjelasan Kepala BMKG Dwikorita
Fenomena Konsumen Mengular di SPBU VIvo, Irto Ginting: Harga Eceran Fluktuatif, Silahkan Konsumen Memilih
Fenomena Citayam Fashion Week Menghilang, Begini Nasib Bonge dan Temannya Sekarang
BMKG dan BRIN Berkolaborasi Cegah Cuaca Ekstrem untuk Jabodetabek dan Jabar, ini Inovasinya
Fenomena Udang Berimigrasi ke Daratan Gorontalo, Ini Kata BMKG